menari tak habis-habis
bagai darwisy bercawan desis
menyebut menyebut
puisimu tak tertepis
berputar berputar
laksana gasing
mencari tempias
merindu wujud
ah paduka
adakah yang salah dengan mabok ini
terpejam laksana mimpi
terbuai oleh peti mati
lalu aku
menyertaMu
meniupiku
tenggelam dalam
mabok rindu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar