Sabtu, 27 Maret 2010

mabok

menari tak habis-habis
bagai darwisy bercawan desis
menyebut menyebut
puisimu tak tertepis

berputar berputar
laksana gasing
mencari tempias
merindu wujud

ah paduka
adakah yang salah dengan mabok ini
terpejam laksana mimpi
terbuai oleh peti mati

lalu aku
menyertaMu
meniupiku
tenggelam dalam
mabok rindu..

Kamis, 25 Maret 2010

DIWAN SHAMSI TABRIZ

Sekalipun cinta telah kuuraikan dan kujelaskan panjang lebar
Namun bila Cinta datang aku malu atas uraianku tentangnya.
Walau lidah mampu menguraikan dengan terang
Namun tanpa lidah Cinta menjadi lebih terang.
Kalam dan pena amat terburu-buru menulis tentangnya
Begitu sampai di depan Cinta kata-kata luluh berantakan
Akal tak berdaya menguraikan cinta, bagaikan keledai di lumpur.
Cinta sendirilah yang menerangkan cinta dan percintaan
Matahari membuktikan keberadaannya sendiri melalui sinarnya;
Jika bukti telah datang janganlah wajahmu berpaling darinya
Cinta yang tergantung pada warna bukanlah cinta:
Warna mudah luntur, begitulah cinta sesaat harus kau enyahkan.
Cinta sesaat harus diganti cinta hakiki
Dan apa saja selain “Aku” harus dienyahkan darimu.

selesai

Sepotong bait
Mengguyur pagi berkabut
Mencerah luna
yang kemarin hanyut

Megapun tersaput
lega membuncah
Anganku berpendar
memenuhi cakrawala

Betapa rahasia
Senantiasa abadi milikNya
Menuang anggur pada
Kerontang tanya

Aku ingin menari
membius puisi
Mencipta energi
Melahirkan kisah esok lagi…

Kau ada Dimana-mana

Dengan cara apa aku mengucap syukurku,

wahai Yang Maha Kasih.

Engkau ada Dimana-mana.

Dalam gelak dan bisu

Dalam yakin dan ragu

Dalam riang dan pilu

Dalam riuh yang tabu

Engkau menyeluruhiku

Ya Rahman

Penuhi aku dalam gelisah nadiku

berjalan

memamah takdir

sepanjang selasar waktu

sebatang makrifatMu

membuatku haru biru

Terlepas semua kembara hayali

Melaut penuh pada angan tak mati

Oh Yang Maha Rasa

Betapa hamba salah duga

Segala yang diliputi prasangka

Hanyalah jalan

MenujuNya

Senin, 22 Maret 2010

LOVE OF MY LIFE

Queen

Love of my life, you hurt me,
You broken my heart, and now you leave me.

Love of my life cant you see,
Bring it back bring it back,
Dont take it away from me,
Because you dont know what it means to me.

Love of my life dont leave me,
Youve stolen my love, and now desert me,

Love of my life cant you see,
Bring it back bring it back,
Dont take it away from me,
Because you dont know what it means to me.

You’ll remember when this is blown over,
And everythings all by the way,
When I grow older,
I will be there at your side,
To remind you how I still love you
I still love you.

Back hurry back,
please bring it back home to me,
Because you dont know what it means to me.

Love of my life,
Love of my life.

(Uugh…uughh…uuu…..)

Rabu, 17 Maret 2010

opening ceremony humapon

lagu yang sama, kemeriahan yang sama, mengingatkan puluhan tahun yang lalu. Its the final countdown, masih jadi icon ..

Minggu, 14 Maret 2010

Banyak orang-orang penting dalam proses hidup kita. Namun berapa banyak yang mengakuinya dan berapa banyak yang mengerti perannya?
Jika kebenaran sulit terungkap, jangan pernah menyesali pertemuan yang selintas.
Sesungguhnya itu adalah mata rantai yang akan menghubungkan kita dengan masa depan..
Bersabarlah dengan segenap pertanyaan yang tak juga menemukan jawabnya...
Mari dengan tetap riang, kita memamah kehidupan..

Sabtu, 13 Maret 2010

Sahabat-Iwan Fals

Pernah kita, sama-sama susah
terperangkap di dingin malam
Terjerumus dalam lubang jalanan
digilas kaki sang waktu yang sombong
terjerat mimpi yang indah ...lelap..

Pernah kita, sama-sama rasakan
panasnya mentari, hanguskan hati
sampai saat, kita nyaris tak berdaya
bahwa roda nasib memang berputar

Sahabat, masih ingatkah, kau?

Sementara hari terus berganti
engkau pergi dengan dendam membara..
di hati

Cukup lama, aku jalan sendiri
Tanpa teman yang sanggup mengerti
hingga saat kita jumpa hari ini
tajamnya matamu, tikam jiwaku..
Kau tampar, bangkitkan aku..shobat..

Sementara hari terus berganti
engkau pergi dengan membara
di hati....

Sabtu, 06 Maret 2010

Renjana

Selembar kertas tersisa
diantara diary akhir periode
seutas kata menghentak
menyengat gelisah
berperang menolak jati
terjerembab diantara
mimpi dan fakta
Betapa aku membenci ketelanjangan itu
kau memanah kebenaran
dengan telak
di ujung kesadaranku..
siapa gerangan engkau
membangunkan singa
hingga ia mengaum
menggugat cakrawala
menoktah sejarah
Benarkah engkau egoku?
berperang dengan sang pemenang demi aku?
Benarkah kita
dihubungkan oleh kata
disembunyikan prasangka?
Hendak kemana aku bertanya
pintumu tak jua membuka..

Introduction